Universitas Gunadarma

Senin, 13 Juni 2016

Bahasa yang Ingin Dikuasai



Bila saya kerja di suatu perusahaan, dan perusahaan menawarkan bahasa apa yang ingin kamu ingin pelajarin Bahasa apa yang kamu pilih ?

Bila saya bekerja di suatu perusahaan dan ditawarkan bahasa apa, saya akan memilih bahasa inggris.
Jika saya mempelajarin bahasa inggris, saya mampu bersaing dengan para pekerja asing maupun pekerja dalam negeri. Karena bahasa inggris adalah bahasa internasional dan perusahaan mencari pekerja yang mampu berbahasa inggris.
Dan jika kita mencari pekerjaan di luar negeri dengan mudah untuk berkomunikasi antar sesama .

Jumat, 03 Juni 2016

KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

KOMUNIKASI VERBAL

      Istilah verbal dalam kamus bahasa indonesia adalah lisan, maksudnya komunikasi dilakukan antara pembicara dan pendengar hanya menggunakan lisan. Komunikasi verbal adalah suatu kegiatan percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Berikut ini contoh penggunaan komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
   - Berbicara dengan seseorang atau kelompok orang,
   - Mendengarkan radio,
   - Membaca buku, majalah dan novel,
   - Menulis surat lamaran, surat perjanjian jual beli, brosur, dll.

Tujuan Komunikasi Verbal
      Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan secara langsung bertatap muka antara komunikator dengan komunikan, seperti berpidato atau ceramah. Selain itu juga, komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain. Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:
   - Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya,
   - Presentasi penjualan dihadapan para audien,
   - Penyelenggaraan rapat,
   - Wawancara dengan orang lain,
   - Pemasaran melalui telepon, dsb.

KOMUNIKASI NONVERBAL

      Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Bentuk komunikasi ini adalah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Contoh komunikasi non verbal yaitu:
A. Sentuhan
     Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.

B. Gerakan Tubuh
     Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.

C. Vokalik
     Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.

D. Postur Tubuh dan Posisi Kaki
     Tamu harus menundukkan kepala ketika bertemu dengan Dalai Lama di Tibet, jangan menatap matanya, jangan menyentuhnya, dan baru bicara setelah Dalai Lama berbicara.
   - Orang yang berdiri dipandang berwibawa daripada orang yang duduk, sebagaimana orang tinggi dipersepsikan lebih dominan daripada orang yang pendek.
   - Cara berjalan tampaknya dapat dikategorikan menjadi cara berjalan yang maskulin atau feminim. Misalnya di Indonesia, sering membawa buku kuliahnya dengan tangan di depan dada. Kita akan memnganggap perilaku mahasiswi yang demikian sebagai feminim,

E. Parabahas
     Parabahasa adalah aspek aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami. Misalnya : volume suara, intonasi , siulan , tawa , nangis, dll

F. Penampilan Fisik
    Penampilan fisik bisa menjadi media penyampaian pesan tak langsung. Misalnya , Ketika keundangn pernikahan , kita akan berpakaian rapi sebagai rasa hormat kita kepada pengundang .

G. Warna
Warna sering digunakan untuk menunjukan emosi, cita rasa, keberpihakan politik bahkan keyakinan agama. Misalnya pada warna merah,sering digunakan sebagai simbol kemarahan dan protes .

H. Komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol.
Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna yang tepat, serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar. Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi visual ini akan lebih cepat dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar.

GABUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL

Contoh gabungan komunikasi verbal dan non verbal
Ketika seseorang mengatakan menolak sesuatu dia tidak hanya mengatakan dengan mengucapkan kata “tidak” namun juga disertai “gelengan kepala” atau “jari telunjuk yang bergerak kekiri dan kekanan”.
Pada saat akhir pertemuan, seseorang yang berpamitan tidak hanya mengucapkan salam perpisahan/selamat tinggal namun juga melambaikan tangan.
Ketika orang marah dia tidak hanya mengucapkan kata-kata kekesalan namun juga menggebrak meja dengan nada suara yang tinggi.
Dalam suatu pertemuan, pada saat bertemu dengan teman lama, seseorang tidak hanya mengucapkan “hai” namun juga “mengulurkan tangan untuk bersalaman”.
Ketika seseorang memenangkan suatu pertandingan, selain dia mengucapkan “hore aku menang”, dia juga melompat dengan menunjukkan ekspresi wajah kegirangan.



http://pustaka-arsip.kamparkab.go.id/berita-komunikasi-verbal-dan-nonverbal.html

http://yes3dreamer.blogspot.co.id/2013/03/komunikasi-verbal-komunikasi-non-verbal_14.html?m=1

Jumat, 18 Maret 2016

Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi

TUGAS

MK Komunikasi Bisnis
Kampus J1 Kalimalang
MATERI : Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
 
Disusun oleh :
    Diska Fitriana             53214199
Dosen : Tantyo Setyowati

UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016


 KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena pertolongan-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis.
Ucapan terima kasih dan rasa hormat penulis kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Akhir kata, Penulis sampaikan bahwa tiada makalah yang sempurna tanpa uluran tangan pemerhatinya. Oleh karena itu, kritik serta saran sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian yang bersifat membangun, agar demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.


BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Tidak semua proses komunikasi itu dapat berjalan dengan lancar. Salah satu ketidaklancaran proses komunikasi yang dilakukan adalah munculnya kesalahpahaman. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama.





BAB II
PEMBAHASAN

Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
1. Masalah dalam mengembangkan pesan.
Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing dengan audiens, adanay pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
2. Masalah dalam menyampaikan pesan.
Komunikasi dapat juaga terganggu karena munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor fisik. Misalnya, pada saat menggunakan sound system terdapat sambungan kabel yang kurang baik (antara tersambung dan tidak, sehingga muncul suatu grak-grek), kualitas suara sound system yang kurang baik, lampu penerangan tiba-tiba padam, audiens terhalang oleh pilar (tiang bangunan), dan tidasan surat yang tak terbaca.
Jika anda sedang menyampaikan presentasi makalah atau kertas kerja, sebaiknya memilih tempat yang memungkinkan audiens dapat melihat dan mendengar dengan jelas apa yang disampaikan.
Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna ganda. Bila dua buah pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup panjang. Orang terakhir yang menerima pesan mungkin hanya dapat menangkap sebagian kecil saja dari orang yang pertama atau bahkan pesan yang disampaikan bisa jadi bertentangan dengan pesan aslinya.

3. Masalah dalam menerima pesan.
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang teran, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.
Dalam beberapa kasus, gangguan atau masalah penerimaan pesan dapat muncul berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan. Mislnya, pendengaran yang kurang baik, penglihatan yang mulai kabur atau bahkan sakit kepala, juga dapat mengganggu penerima dalam menerima suatu pesan. Meskipun hal tersebut tidak memblok (menghambat) jalur komunikasi secara total, tetapi dapat mengurangi konsentrasi si penerima pesan. Barangkali gangguan yang paling umum terjadi adalah kurangnya konsentrasi selama melakukan komunikasi.
4. Masalah dalam menafsirkan pesan.
Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah pada mata rantai terakhir, di mana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan.
Seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki pengalaman dan harapan yang serupa, maka apa yang dia katakana secara otomatis cocok dengan kerangka berfikir dirinya. Bila seseorang menghadapi orang yang memiliki latar belakang berbeda, apa yang dia katakana mungkin akan ditafsirkan dari sudut pandang yang berbeda. Masalah dalam memahami pesan-pesan sebenarnya terletak pada bahasa, yang menggunakan kata-kata sebagai simbol untuk menggambarkan suatu kenyataan.
Suatu hal yang cukup menarik bahwa seseorang mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata yang sama pada keadaan yang berbeda. Suatu pesan yang jelas dan dapat diterima di suatu kondisi, namun dalam situasi yang berbeda suatu kata dapat membingungkan. Hal ini tergantung pada hubungan emosional antara penerima dan pengirim pesan.




BAB III
PENUTUP

Proses komunikasi itu tidak semua dapat berjalan dengan lancar. Salah satu ketidaklancaran proses komunikasi yang dilakukan adalah munculnya kesalahpahaman. Faktor-faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama. Masalah tersebut adalah:
1. Masalah dalam mengembangkan pesan.
2. Masalah dalam menyampaikan pesan.
3. Masalah dalam menerima pesan.
4. Masalah dalam menafsirkan pesan.


http://restuanindita.blogspot.co.id/2015/04/komunikasi-bisnis.html?m=1