BELAJAR
MEMBACA PIDATO
BAB
II
2.1 Pengertian Pidato
Pidato
adalah pembahasa atau pembincara yang disampaikan secara lisan. Dalam pelaksanaan
pidato salah satu hal yang harus dipehatikan. Pernyataan ini dipertegas 1
“ pidato adalah penyajian lisan kepada sekelompok orang (khalayak). Pidato
mempunyain kemahiran dasar yaitu mampu mengungkapkan pikiran secara lisan dan
lancer, menguasai bahasa secara baik dan benar, dan kebenaran tampil di epan
umum.
Pernyataan
ini dipertegas 2 pidato adalah berbicara dengan situasi, tujuan, dan
pada pendengar tertentu. Dan pidato perlu disusun agar uraian liasan atau
berpidato nentinya tidak menyimpang dari topic dan tujuan, agar tepat waktu,
ada koherensi, serta tersampaikan secara urut dan sebagainya.
Pernyataan
ini dipertegas 3 pidato adalah penyajian lisan kepada sekelompok
masa. Seorang berbicara secara langsung di atas podium atau mimbar da nisi
pembicaraannya diarahkan pada orang banyak.
2.2 Langkah-langkah Berpidato
Langakh-langkah
berpidato yaitu menentukan topik dan tujuan, mengumpulkan bahan, pemahaman dan
penghayatan materi, menyusun materi, latihan berpidato, dan menyampaikan pidoto
dengan memerhatikan lafal, intonasa, dan
jeda.
Pernyataan
ini dipertegas 4 Langkah-langkah berpidato yaitu yang ke satu
menentukan topic dan tujuan pidato. Ke
dua mengumpulkan bahasa yang terdiri
koran atau buku yang menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi yang akan dipedatokan, teknik-teknikdan gaya
berpidato, contoh naskah pidato, dan istilah-istilah popular, cerita atau
humor-humor yang relevan. Ke tiga mensortir materi yang terdiri pilihan materi
yang terbaik , pisahkan materi yang pokok denagn materi penunjung. Ke empat
pemahaman dan penghayatan materi , mangkaji materi secara kritis, meninjau kelyakan
materi dengan khalayak (audien), meninjau materi yang kemungkinan menimbulkan
pro dan kontra, menusun sistematika materi, menguasain materi pidato
berdasarkan jaln pikiran yang logis. Ke lima menyusun matei pidato secara
sistematika. Ke enam latihan berpidato yang terdiri menguasai secara utuh
materi yang sudah dipersiapkan, penghayatan terhadap suasanadan audien yang
akan dihadapi. Ke tujuh menyampaikan pidato dengan memperhatikan lafal,
intonasi, nada, dan sikap yang tepat.
Tanpa kita mengaetahi
langkah-langkah, semua yang mendengarkan tidak akan mengerti apa yang sedang
kita berbicrakan, semua tidak akan medengarkan dan memperhartiakn dan semau tiada akan setu yang kita
bicaranakn .
Pernyatain ini
dipertegas 5 Menentukan topic pidato yang disesuaikan dengan tujuan,
mendaftar pokok-pokokpidato yang akan
disampainkan, menyusun kerangka pidato yang terditi daripembuka, isi, dan
penutup, menyusun teks pidato berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat
yang mudah dipahami, dan menyunting teks pidatoberdasarkan pilihan kata
(diksi), tata bahasa, dan tata tulisan.
2.3 Syarat Berpidato
Syarat
berpidato adalah enyusun pendahuluan, isi, dan penutup . Pernyataan ini
dipertegas 6 “ Syarat berpidato , penyusun pendahuluan yang terdiri
daru salam pembuka, ucapan terima kasih, sekilas topic pidato. Penyusun kedua
isi pembahasan tpik pidatoyang terdiri dari pengertian, jenis-jenis , mengapa
terjadi, bagamana mengantisipasi atau mencegah. Penyusunan ketiga penutup yang
terdiri dari kesimpulan, harapan, salam penutup”. Persyaratan pidato harus
dipenuhi agar pidato yang dibicarakan sampai kepada pendengar.
2.4 Cara Menyampaikam Pidato
Cara
menyampaikan pidato harus mencakup lafal, jeda dan intonasi. Pernyataan ini
dipertegas 7 ” Cara mentampaikan pidato tersebut mencakup lafal,
tekanan, intonasi, dan jeda. Jika seseorang berpidato tanpa menghiraukan cara
penyampaian pidato , hasil ini pidato
itu tidak akan sampai kepada pendengar. Berpidato dapat diterima dengan cara
mendengarkan dan memahami.
Melainkan
cara penyampeian pidato dengan bener. Cara menyampaikan pidato dengan bener akan
memudahkan pendengaran dam memahami hal-lah yang dibicarakan oleh orang yang
berpidato.
Pernyataan
ini dipertegas 8 Ada beberapa cara yang harus diperhatikan oleh
orator (orang yang ahli berpidato) supaya orang yang menyimak pidato memahami
ini pidato, diantarannya lafal, tekanan, intonasi dan jeda. Cara-cara tersebut
dapat membuat orator agar isi pidato dapat sampai ke pendengar sesuai dengan
tujuan pidato. Misalnya, seorang ahli berpidato untuk tujuan menyakinkan atau
membuat pendengar yskin untuk menujui pendapatnya.
2.5 Ciri-ciri Pidato
Pidato
mempunyain ciri-ciri yaitu mengadung tujuan,
isi pidato bener atau fakta, cara penyampain , dan penyampaian menarik .
semua ini harus dikuasai jika tidak dikuasai semua pendengar akan salah paham
dan tidak mengerti.
Pernyataan
ini dipertegas 9 Ciri-ciri
pidato yang baik yaitu mengadung tujuan yang jelas, isi pidato mengadung
kebenaran, cara penyampaiannya sesuai dengan kondisi pendengar dan penyampaian
jelas dan menarik. Maka dengan mengetahui ciri-ciri kita bisa membuat dan
memahami tentang berpidato dengan baik .
2.6 Metode Berpidato
Metode
berpidato yaitu pidato tanpa teks (metode ekstemporan) melakun dengan menulis pokok-pokok
pikiran dan manambah kata-kata sendiri. Pidato dengan membaca teks pidato
(metode naskah) dipersiapakan dengan teks pidato dengan utuh.
Pernyataan
ini dipertegas 10 Metode
berpidato yaitu Metode Impromtu yaitu metode sepontan atau pidato serta merta,
Metode Membaca Naskah yaitu pidato tersebut sering pula disebut pidato
manuskrip, Metode Menghapal disebut juga memoroter, Metode Ekstempiran yaitu
dilakukan dengan cara menuliskan pokok-pokok pikiran (outline) yang akan
didipidatokan. Metode ini menunjukan bagamana cara penyampain kita untuk
berpidato.
1 Agus Wardono,
S.Pd ., Belajar Membuat Pidato ( Jawa Tengah, Viva Pakarinda, 2006 ) hal.30
2 Pakalina O .,
Belajar Membuat Pidato ( Jatiwaringin, PT. Galaxy Puspita Mega, 2007 ) hal.10
3 Asep Juanda,
S.Pd ., Belajar Membuat pidato ( Bandung, CV Pustaka Setia, 2006 ) hal.97
4 Asep Juanda,
S.Pd ., Op.Cit hal.97
5 Agus Wardono,
S.Pd ., Lop.Cit
6 Agus Setiono ., Syarat Berpidato ( Jakarta,
Widya Duta Grafika, 2009 ) hal.183
7 Pakalina O ., Lop.Cit
8 Pakalina O .,
Op.Cit hal.11
9 Asep Juanda,
S.Pd., Lop.Cit
10 Asep Juanda,
S.Pd ., Op.Cit hal.96
Tidak ada komentar:
Posting Komentar