Universitas Gunadarma

Jumat, 16 Januari 2015

DAUR FOSFOR



 
Daur fosfor


 Sebagai fosfat, merupakan komponen DNA, RNA, ATP, dan juga fosfolipid yang membentuk semua membran sel. Melihat hubungan antara fosfor dan kehidupan, fosfor adalah unsur yang secara historis pertama kali diisolasi dari urin manusia, dan tulang abu merupakan sumber fosfat penting pada awalnya. Kadar fosfat yang rendah batas penting untuk pertumbuhan di beberapa sistem perairan. 


Daur / siklus fosfor adalah proses yang tidak pernah berhenti mengenai perjalanan fosfor dari lingkungan abiotik hingga dimanfaatkan dalam proses biologis. Berbeda dengan daur hidrologi, daur karbon, dan daur nitrogen, daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan oksigen :  H2PO4- dan HPO42-). Ion fosfat banyak terdapat dalam bebatuan. Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju sungai sampai laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini muncul kembali ke permukaan karena adanya pergerakan dasar bumi. 

Ion fosfat dapat memasuki air tanah sehingga tumbuhan dapat mengambil fosfat yang terlarut melalui absorbsi yang dilakukan oleh akar. Dalam proses rantai makanan, Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya. Selanjutnya karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya.

Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para detrivor (bakteri dan jamur) mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan atau mengendap. Daur fosfor mulai lagi dari sini.

Pada daur fosfor, unsure fosfor merupakan unsure yang penting bagi kehidupan organisme, tetapi persediaannya di alam terbatas, sehingga dipandang dari segi ekologi, fosfor sangat menarik untuk diselidiki. Dengan kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam transformasi energi pada semua organisme, umumnya lebih lebih besar daripada dalam batuan, tanah, dan dalam air. Apabila terjadi kehilangan fosfor karena mengalir ke tempat lain dalam daur suatu ekosistem, dapat membawa akibat yang serius terhadap kelangsungan hidup organisme dalam ekosistem itu. Daur fosfor lebih sederhana dan kurang sempurna. Bahan organic diuraikan, kemudian jadi fosfat yang terlarut dan terdedia untuk tumbuhan sebagai zat hara. Sumber terbesar fosfor adalah batuan-batuan dan endapan-endapan lain yang terbentuk selama jutaan tahun yang silam. Sumber ini secara berangsur-angsur mengalami erosi, bersamaan dengan itu pila senyawa fosfat dilepaskan ke dalam ekosistem. Tetapi sebagian besar senyawa fosfat hilang ke laut dan sebagian diendapkan di laut-dalam. Pengembalian fosfor ke dalam daur tidak seimbang dengan banyaknya fosfor yang hilang. Di berbagai bagian dunia saat ini, tidak ada usaha pengangkatan endapan fosfat ke permukaan laut, demikian pula tidak cukup kegiatan burung-burung laut dan ikan untuk mengembalikan fosfor ke daratan. Memang burung-burung laut sebenarnya memegang peranan penting dalam pengembalian fosfor ke dalam daur, seperti endapan tinja burung guano di pantai Peru. Tetapi peranan burung ini, meskipun sampai sekarang masih berlanjut, tidaklah sebanyak dan sebaik masa lampau. Kegiatan manusia yang meningkat telah mempercepat kehilangan fosfor, sehingga membuat daur fosfor menjadi lebih tidak sempurna lagi. Bila kegiatan ini tidak dikekang, pada suatu saat, manusia harus mencari sumber lain untuk melengkapi daur fosfor besar-besaran, bila manusia tidak ingin kelaparan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar